Tampilkan postingan dengan label lainnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lainnya. Tampilkan semua postingan

Dns | Decca Navigation System

Decca Navigator Sistem (DNS) - Sistem Navigasi Radio Hiperbolik di Inggris Raya sehabis Perang Dunia 2 serta lalu banyak dipakai di seluruh dunia. Dioperasikan dengan mengukur perbedaan fase antara sinyal terus menerus dari stasiun MASTER serta SLAVE.



Perbedaan ini lalu terkait dengan garis hiperbolik tercetak pada grafik. Dengan memplot bacaan dari dua pasang hiperbola pada setiap dikala tertentu, pengguna sanggup tetapkan posisi nya secara langsung.

Sistem memakai  setidaknya tiga stasiun pemancar pantai disebut Rantai beroperasi di pita radio 70-130 kHz.

Setiap rantai terdiri dari satu Master serta dua atau tiga stasiun Slave, biasanya terletak 80-110 km dari Stasiun Master.

Akurasi DNS berkisar dari 50 meter pada siang hari dn 200 meter di malam hari. Menurun hingga 800 meter sebagai jarak dari baseline yg meningkat.

Akurasi pun dipengaruhi oleh imbas musiman yg umumnya mengurangi akurasi dengan faktor 6 untuk 8. kisaran siang maksimum untuk DNS ialah 300 hingga 400 mil dengan reunittifitas 200 meter.

Setiap Station dalam Rantai akan mengirimkan fase unmodulated gelombang pembawa stabil tertentu.

Operator ini harmonik terkait dengan tumpuan stasiun internal yg yg wacana 14.2 kHz, disebut "f".

  *  Master Station - Transmisi "6f" sinyal gelombang pembawa unmodulated di pita 85 kHz.
  *  Red Slave Station - Transmisi "8f" sinyal di Band 112 kHz.
  *  Slave Hijau Station - Transmisi "9f" sinyal pada pita 127 kHz.
  *  Purple Slave Station - Transmisi "5f" sinyal pada pita 71 kHz.
Stasiun Slave diterima serta Terkunci Fase Osilator Referensi stasiun mereka ke Master "6f"

Prinsip Operasi

Rentang Frekuensi untuk Stasiun Mster serta Slave.

*  Master:
        84 - 86 kHz
*  Red Slave
        112 - 115 kHz
*  Green Slave
        126 - 129 kHz
*  Purple Slave
        70 - 72 kHz

Karena sinyal yg gelombang kontinu (CW), 150 jarak Hz ialah cukup untuk menjamin tidak akan ada gangguan.

Transmisi ini diterima oleh peserta khusus serta frekuensi mengalikan sirkuit di dalamnya menghasilkan perbandingan fase:

24f  untuk Master serta Red
18f  untuk Master serta Hijau
30f  untuk Master serta Ungu

Sebagian besar waktu stasiun hanya menular operator tunggal mereka, selama bab dari siklus transmisi. Setiap stasiun akan mengirimkan apa yg disebut Multi-Pulsa pun disebut transmisi."Mark 10" Dalam konteks Mark 10, berarti bahwa Multipluse hanya sanggup diterima pada peralatan peserta Mk X serta lebih tinggi.

Multi-Pulsa ditularkan oleh masing-masing stasiun pada gilirannya selama siklus penularan kedua untuk memperlihatkan bacaan berangasan (Zone), dihasilkan oleh semua stasiun pemancar di transmisi secara bersamaan.

Selama transmisi Multi-pulsa, mengungkapkan Red Slave, semua transmisi dari stasiun lain dalam rantai tersebut akan ditekan.

Transmisi dari Rantai diterima oleh peserta Shipborne khusus, yg mengukur perbedaan fase sinyal yg tiba dari Master serta Slave.

Semua stasiun di rantai Decca harus 'terkunci fase', serta ini harus dilakukan lebih dari jarak yg cukup memisahkan stasiun, kasertag-kasertag hingga 100 mil laut, perbedaan fase yg ditentukan oleh jarak ini.

Setiap stasiun slave disokong dengan peralatan yg mendapatkan sinyal utama, mengkonversi ke frekuensi budak, serta menggunakannya untuk mengontrol osilator drive pemancar budak.

Maka korelasi fase konstan dipertahankan. Untuk memastikan bahwa korelasi ini dipertahankan secara akurat, stasiun pemantauan menilik transmisi.

[  The Genesis of the Decca Navigator System

DECOMETERS

Perbedaan fase yg terdeteksi ditampilkan pada fase meter yg disebut 'Decometers', serta pembacaan sanggup diplot ke Decca kisi Grafik, di mana garis dari posisi diberi nomor dalam satuan yg sama ibarat yg ditunjukkan pada Decometers.

Indikasi Gecometer yg terus menerus, serta tergantung pada posisi dalam cakupan, pembacaan dua Decameters yg sempurna sanggup diambil secara bersamaan setiap kali memperbaiki diperlukan.

Decometer ketiga sanggup memperlihatkan beberapa warta tambahan, tetapi biasanya bacaan yg diabaikan di sektor lebar sekitar ekstensi garis dasar.

Pola kisi yg dibuat oleh garis posisi Hiperbolik. Terso OverPrinted pada Grafik Mercator biasa. Stasiun Slave dikenal stasiun Merah, Hijau serta Ungu, sesuai dengan warna dicetak dari Garis Kisi berasal dari transmisi nya.





Vhf | Very High Frequency Communication

Fasilitas Standar Komunikasi Sipil Jarak Pendek, memakai grup band frekuensi antara 118,000 MHz serta 137.000 MHz. VHF dipakai oleh Fsilitas Control Tanah serta pesawat atau pesawat dengan pesawat lain di salah satu 760 saluran frekuensi dengan jarak 25 kHz antara saluran. Layanan lain VHF yg tersedia yakni gosip cuaca dipancarkan dari Stasiun bumi



International Civil Aviation Organisation (ICAO) - Mengeluarkan peraturan saluran gres jarak sepertiga saluran yg sebelum nya yaitu 8.33 kHz. Tiga kali lipat jumlah saluran yg tersedia untuk 2.280 (3.760). Pemilihan frekuensi dengan sistem konversi ke Binary Coded Decimal (BCD), dari mana Kontrol Loop Fasa-Terkunci (PLL) memilih pemancar serta penerima.

VHF memakai Line Of Sight (LOS) Transmisi Gelombang Ruang dengan 123 mil antara pesawat terbang pada ketinggian 10,000 ft serta stasiun tanah di permukaan laut. Prakteknya sanggup dipakai berbeda-beda tergantung pada faktor seperti.
  Kekuatan Pemancar
  Sensitivitas Penerima
  Atmosfer serta Suhu Kondisi,
  Stasiun tanah Situasi Geografis
  Halangan antara pesawat serta Stasiun tanah (Gunung, Bukit serta Pohon)


Komunikasi dua arah sanggup dipertahankan sampai 200 mil, tergantung pada ketinggian pesawat. Amplitude Modulation dipakai untuk Transmisi Radio Telephony Transmisi Vertikal Terpolarisasi. untuk mengirim serta mendapatkan dikenal
Sebagai Single Channel Simplex System (SCSS)

Penggunaan Umum.
Subparts tertentu dari Pita VHF mempunyai penggunaan yg sama di seluruh dunia.
Beberapa kegunaan Nasional Terrinci
  108–118 MHz: Air Navigation Beacons VOR and Instrument Landing System Localiser.
  118–137 MHz: Airband for Air Traffic Control, AM, 121.5 MHz is Emergency Frequency
  144–146 MHz: Amateur Radio. Pada beberapa negara 144–148 MHz.

Karakteristik Propagasi Radio.
Karakteristik propagasi VHF cocok untuk komunikasi terestrial jarak pendek, dengan kisaran umum agak jauh dari Line-Of-Sight dari pemancar
  Gelombang VHF dibatasi untuk Cakrawala Radio Lokal kurang dari 100 mil.
  VHF kurang dipengaruhi oleh kebisingan atmosfer
       Dan gangguan dari peralatan listrik dari frekuensi yg lebih rendah.
  Sementara itu diblokir oleh fitur tanah menyerupai bukit serta gunung,
       Kurang dipengaruhi oleh bangunan serta sanggup diterima di dalam ruangan.
  Tidak menyerupai Frekuensi Tinggi (HF)
       Ionosfer tidak mencerminkan Gelombang VHF (Propagasi Skywave).
  Gelombang VHF sanggup dibantu oleh Ducting Troposfer

Antenna
VHF yakni pitadi mana panjang gelombang yg cukup kecil serta antena pemancar efisien cukup pendek dipasang pada pesawat atau di kendaraan alasannya yakni panjang gelombang VHF serta UHF cocok dipakai untuk Radio dua arah.

  Untuk Antena Directional,
      Antena Yagi dipakai sebagai Gain Tinggi
      atau "Beam" antena.

  Penerimaan televisi,
      Yagi digunakan, serta Log Periodik antena
       karena bandwidth yg lebih luas.

  Heliks serta Turnstile antena
      yg dipakai untuk komunikasi satelit
      alasannya yakni mempekerjakan Polarisasi Sirkular.

  Untuk kegunaan yg lebih tinggi, beberapa Yagi atau Helicals sanggup dipasang bersama untuk menciptakan Array Antena. Array Collinear Vertikal Dipole.  Untuk menciptakan Gain Tinggi Omnidirectional antena, di mana kekuatan lebih dari antena memancar di arah Horisontal.
























[  Aeronautical Radio Communication Systems and Networks (15)
[  Aircraft Communication And Navigation Ssystems (151)
[  Communications and Navigation Systems (14)
[  Developments in Aircraft Wireless Networks (13)
[  Teaching Guide Air Navigation (8)
[  The Communications, Navigation, Surveillance (CNS) (57)




Gca | Ground Controlled Approach

Layanan yg disediakan pengendali kemudian lintas udara dimana mereka memandu pesawat untuk pendaratan yg aman, termasuk dalam kondisi cuaca buruk, menurut gambar Radar Primer. Dikembangkan untuk memenuhi keperluan militer, Sistem Blind-Landing "Universal", butuh peralatan udara atau Instruksi melalui Radio Jarak Pendek serta training Instrumen dasar.


























Ground Controlled Approach (GCA) - Teknik kemudian lintas udara tertua yg sepenuhnya Radar melakukan layanan ke pesawat. Sistem sederhana, pribadi serta bekerja dengan baik, Bahkan pilot yg belum terlatih. Ini membutuhkan komunikasi yg erat antara pengendali kemudian lintas udara serta pilot ketika akan mendarat.


Kontroler memantau Sistem Pendekatan Radar Presisi Khusus, untuk memilih panduan yg sempurna serta ketinggian mendekati pesawat. Kontroler kemudian memperlihatkan kode ekspresi melalui radio kepada pilot dengan membimbingnya untuk mendarat. Instruksi meliputi tingkat keturunan (Glidepath) serta menuju (Course), Koreksi diharapkan untuk mengikuti jalan pendekatan yg benar.

US Navy Sea King Ground-Controlled Approach, tahun1964
GCA Menggunakan Informasi dari
  Precision Approach Radar (PAR)
       Dengan petunjuk Vertical Path, Glide Path.
       Dua TRACK menampilkan
       •   Azimuth, memperlihatkan posisi pesawat relatif terhadap jalur pendekatan horizontal.
       •   Elevation, memperlihatkan posisi vertikal relatif terhadap glidepath diterbitkan.
  Airport Surveillance Radar (ASR)
       Dengan tidak tersedia petunjuk Glide Path. Merupakan Non-Presisi Approach

PAR - Precision Approach Radar

Mirip dengan Sistem Pendaratan Instrumen (ILS) tetapi membutuhkan kode kontrol. Jjenis pendekatan instrumen yg sanggup memanfaatkan PAR. Pengendali kemudian lintas udara mengirimkan setiap 5 detik dengan Azimuth serta memasuki Glidepath serta Elevasi.

Jenis Sistem Bimbingan Radar untuk memperlihatkan bimbingan pilot atas Lateral serta Vertikal ketika pesawat mendarat, hingga pendaratan tercapai. Saat pesawat mencapai Decision Height (DH) atu Decision Altitude (DA), bimbingan pesan yang tersirat saja. Kontroller memantau, mengamati posisi serta memperlihatkan kode yg menjaga pesawat pada Course serta Glidepath selama pendekatan akhir.

Pendekatan dilarang ketika pesawat mencapai OCA/H (Kendala Izin Ketinggian/Tinggi). Informasi yg diberikan hingga ambang batas serta pesawat sanggup dipantau oleh kontroler hingga mendarat. Kontroler bertugas PAR tidak bertanggung jawab atas kiprah selain pendekatan PAR bersangkutan.

Dua TRACK ditampilkan
  •  Azimuth, Menunjukkan posisi pesawat relatif terhadap jalur pendekatan horizontal.
  •  Elevation, Menunjukkan posisi vertikal relatif terhadap glidepath diterbitkan.

ASR - Airport Surveillance Radar

Sistem Radar yg dipakai di bandara untuk mendeteksi serta menampilkan posisi pesawat di tempat terminal, wilayah udara di sekitar bandara. Bandara besar mengontrol kemudian lintas dalam Radius 30 hingga 50 mil bahari (56-93 km). Sistem canggih di bandara besar terdiri dari dua Sistem Radar.
  Radar Surveillance Primer
  Radar Surveillance Sekunder.


Radar Surveillance Primer
Terdiri dari Antena Parabola besar yg berputar, menyapu sinar berbentuk kipas vertikal microwave sekitar wilayah udara sekitarnya bandara.  Mendeteksi posisi pesawat dengan gelombang Mikro dipantulkan kembali ke antena dari permukaan pesawat.

Radar Surveillance Sekunder
Terdiri dari Antena Kedua berputar, sering dipasang pada Antena Primer, yg menanyakan Transponder Pesawat, yg mengirimkan Sinyal Radio kembali berisi Identifikasi Pesawat serta Ketinggian yg ditampilkan pada Layar Radar sebelah Radar Primer.


[  Air Traffic Control (ATC)  (729) - FAA
[  Air Traffic Control Automation System  (6) - INDRA
[  Brochure GCA-PAR Product Line  (2) - HARRIS
[  Evaluation Report  (27) - Inspector General Department of Defense
[  GCA Controller Training System  (115) - NAVEL TEC
[  Ground Controlled Approach Radar In World War II
[  RSP-10MA Modernized GCA System (2) - LiTakTak
[  Simulation of Ground Controlled Approaches  (58) - K.J. Holden, B.Sc
[  Technology and the Future Evolution of the ATC System
[  TLS ® Transponder Landing System  (5) - ANPC
[  When Radar Came to Town  (3)